Pejam Mata Tarik Nafas

Pelajaran setiap hari, setiap saat yang masih belum mampu saya kuasai adalah sabar. Dalam hal ini, sabar menghadapi laptop sendiri. Laptop saya adalah jenis perangkat yang sebenarnya sangat tidak direkomendasikan kepada para desainer, khususnya yang terbiasa menjalankan lebih dari dua program sekaligus.

Sejak menjadi mahasiswa baru, saya menerapkan teknik yang saya sebut Pejam Mata Tarik Nafas (PMTN), yakni ketika emosi saya naik ke ubun-ubun dan otak mulai mengirimkan sinyal kepada kedua tangan saya untuk mengepal, atau hanya berniat mengambil palu godam untuk saya hujamkan ke laptop.

MySpace

Faktanya, lebih tiga tahun sudah saya masih bertahan menghadapi kerja laptop yang menguji urat ini. Walau saya akui, sumpah serapah kadangkala tak bisa dihindari, padahal saya sadar sesadar-sadarnya, yang saya hadapi hanyalah sebuah perangkat elektronik, hanya sebuah benda mati. Tapi saya tahu, saya tidak mungkin meluapkan emosi destruktif saya, lebih baik laptop ini dihibahkan kepada orang yang lebih menghargainya. Tidak mungkin dijual, karena saya yakin tidak ada yang mau beli, kecuali harganya jatuh habis-habisan. Tapi berhubung kuliah saya belum kelar dan faktor yang lebih utama karena saya belum punya duit membeli komputer baru, ya sudahlah. Toh laptop ini sudah membantu saya.

Semoga bisa jadi cerita ketika sukses nanti.
aamiin. 

0 comments:

Ran Jiecess

Twitter @Jiecess

About

a freelancer who think she isn't cool enough to be everything yet.