Inspirational : Turtles can fly

Bayangkan takdir membawa kita hidup di lingkungan para pengungsi. Tanpa keluarga, tanpa orang tua. Kebahagiaan kita direnggut oleh egoisme perang, dan terlebih lagi bagi para wanita dan anak-anak. Masa kecil bukan dihabiskan di taman bermain, tapi dengan menjinakkan ranjau yang siap menelan kita dalam kematian. Bahkan resiko yang paling kecil adalah menerima kenyataan bahwa anggota tubuh kita rusak alias cacat.

Itulah image yang saya dapatkan setelah menonton film yang penuh pergolakan dan emosional ini. Kepolosan tingkah anak-anak, kadangkala membuat kita tersenyum, ditengah keadaan perang dan ancaman pemberontakan setiap saat. Mereka sudah tau seberapa serius dampak perang yang tidak pernah mereka inginkan.

Dikisahkan seorang anak yang sering dipanggil Satellite, karena kemampuannya memasang dan menggunakan perkakas elektronik, menyediakan akses siaran televisi melalui antena dan satelit kepada para pengungsi Irak yang gelisah akan kabar perang pada pemerintahan Saddam Hussain. Ia juga membantu anak-anak pengungsi lainnya untuk mendapatkan pekerjaan menjadi para penjinak ranjau yang akal dijual kepada PBB.

Satellite ini menyukai seorang gadis dari Iran, yang juga menjadi pengungsi yang tinggal di kamp sebelah mereka. Nama gadis itu adalah Agrin. Ia adik dari seorang anak laki-laki yang cacat akibat ledakan ranjau, Henkov. Agrin ini selalu menggendong seorang anak kecil yang sering dikira adiknya. Mereka bertiga selalu pergi bersama, walaupun kaki Rega, nama adik kecil itu selalu diikat agar ia tidak pergi kemana-mana. 


Sebelum kita sadari, rupanya ada kenyataan pahit diantara kebersamaan Henkov, Agrin dan Rega. Karena ternyata, Rega bukan adik Henkov maupun Agrin. Ia adalah anak yang dilahirkan Agrin, akibat diperkosa ramai-ramai oleh para tentara yang membunuh orang tua dan merusak hidup mereka. Hal inilah yang menyebabkan Agrin begitu emosional. Ia menyayangi Rega, tapi dilain pihak, ia juga sangat tertekan bagaimana caranya membesarkan Rega hingga ia dewasa. Ia khawatir bagaimana menjelaskan bagaimana Rega bisa lahir dengan usia Agrin yang begitu muda. Maka dari itu, berapa kali Agrin mencoba bunuh diri, atau meninggalkan Rega sendirian di tengah gunung, berharap ada yang mau mengambil dan mengasuh anak itu. Tapi ada saja yang menghalanginya, termasuk Henkov yang melarang keras tindakan Agrin. Akibatnya Agrin membenci dan selalu menyalahkan Rega.

Dan pada akhirnya, Agrin membunuh Rega (gw bilang tuh anak kasih ke gw aja, mau kok gw rawat), kemudian bunuh diri. Inilah klimaks yang akan sangat mengguncang kita. Bagaimana mungkin anak-anak itu dipaksa dewasa sebelum waktunya.

Agrin yang pemurung dan dingin, dan dari sikapnya menunjukkan bahwa ia dipaksa oleh pilihan hidup yang sangat keji dan menderita tekanan mental yang sangat parah.

Henkov yang sangat dewasa, sangat mengasihi Rega, bagaimana ia bertindak seolah menjadi orang tua bagi kedua adiknya. Dengan kondisinya yang cacat, tapi ia bisa melakukan banyak hal. Termasuk menggendong Rega yang akan membuat kita terdiam. Selain itu Henkov juga bisa melihat kejadian di masa yang akan datang.

Satellite yang bermental pemimpin. Ia membantu anak-anak pengungsian, padahal ia sendiri juga yatim piatu. Bagaimana tingkahnya selalu mau menyenangkan Agrin, dan dibantu dua sahabatnya yang setia, Pashow yang kakinya cacat sebelah, dan Shirkooh yang cengeng namun sangat setia kepada Satellite.

Must See!!!


Written and directed by Bhaman Ghobadi 

Cast : 
Agrin : Avaz Latif 
Satellite : Soran Ebrahim 
Hengov : Hiresh Feysal Rahman 
Rega : Abdol Rahman Karim 
Pasheo : Sadaam Hossein Feysal 
Hangao : Hiresh Feysal Rahman 
Shirko : Ajil Zibari 

Award :

- Glass Bear, Best Feature Film and Peace Film Award, Berlin International Film Festival, 2005.
- Golden Seashell, Best Film, San Sebastián International Film Festival, 2004.
- Special Jury Award, Chicago International Film Festival, 2004.
International Jury and Audience Awards, São Paulo International Film Festival, 2004.
- La Pieza Award, Best Film, Mexico City International Contemporary Film Festival, 2005. 
- Audience Award, Rotterdam International Film Festival, 2005.
- Golden Prometheus, Best Film, Tbilisi International Film Festival, 2005. 
- Aurora Award, Tromsø International Film Festival, 2005.
- Golden Butterfly, Isfahan International Festival of Films for Children, 2004.


>> Semua pemeran adalah para pengungsi beneran loh! <<

0 comments:

Ran Jiecess

Twitter @Jiecess

About

a freelancer who think she isn't cool enough to be everything yet.