Wahai Saudariku

Saat manusia bisa mencapai titik tertinggi dari hidup, ia bisa menjadi sosok yang lebih mulia daripada malaikat sekalipun. Akan tetapi, saat ia memilih jatuh ke dalam titik terendah manusiawi, ia bisa menjadi lebih rendah dan lebih menjijikkan daripada binatang yang paling brutal sekalipun.

Saudariku, tahukah kalian berapa banyak sudah saudari-saudari kita diluar sana yang terenggut secara paksa dan dihabisi oleh binatang-binatang biadab itu? Sekeras apapun mereka melawan, segigih apapun mereka memberontak, toh mereka terpaksa menyerah pada takdir yang memilukan.

Sebagian besar wanita-wanita di daerah dalam kondisi perang atau pemberontakan mengalami kekerasan seksual yang tidak pernah bisa kita bayangkan sebelumnya. Apa salah mereka??? Apa yang bisa kita lakukan untuk mereka??? Dapatkah kita membalas kekejaman dan membunuh satu per satu binatang yang paling rendah itu?
Saudari kita diseret, dijambak, dibawa menuju penjara tanpa alasan yang masuk akal. Disana mereka akan ditelanjangi dan diperkosa ramai-ramai secara tragis. Kemudian mereka akan dianiaya, cacat seumur hidup, bahkan tewas.
Apakah kalian mendengar tangisan mereka?
Apakah kalian merasakan kesakitan mereka?
Saudariku, pertanyakanlah hatimu jika kau tak merasakan apa-apa. Tidak perihkah hatimu mendengar saudari-saudarimu sendiri menangis hingga air mata kering dan penderitaan mental yang harus mereka tanggung seumur hidup!!!
Bahkan untuk kesalahan-kesalahan yang tidak pernah mereka lakukan.
Bahkan saat kalian membayangkan hal yang sama terjadi pada kalian, apakah yang bisa kalian lakukan?
Aku tidak meminta kalian melakukan hal yang tidak masuk akal.
Aku hanya berharap kalian sadar bahwa banyak hal lain yang seharusnya kita syukuri.
Berterima kasihlah atas keamanan dan kebahagiaan hari ini.
Jagalah diri kalian seperti sebuah berlian yang rapuh dan mudah pecah. Jangan injak harga diri kalian sendiri. Tutupilah dirimu serapat mungkin dari setan-setan diluar sana. Kita selalu berada dalam ancaman, dan tidak semua dari kita menyadari hal itu..

Kita bisa melakukan sesuatu tentu saja, tidak pernah ada kata terlambat.
Dirimu sangat berharga, saudariku. Pertahankan ia hingga ujung nyawa kita, yakinlah bahwa Allah akan membangunkan sebuah rumah untuk kita di surga. Disanalah sebaik-baiknya tempat. Dunia ini hanya sementara, ingatlah itu.
Dan tetaplah kita saling menjaga sebagai sesama saudari.
Jangan marah jika aku menegurmu, tegurlah aku jika aku pun salah dan lupa.
Yang kuinginkan adalah kebaikanmu, saudariku. Tidak ada yang lain, bahkan untuk diriku sendiri.
Jangan menilai seorang laki-laki dari penampilannya sebagaimana ia menyukai wajah dan tubuhmu untuk sementara.
Laki-laki yang baik akan senantiasa menjagamu, bahkan dari dirinya sendiri. Ia takkan menyentuhmu, tapi ia akan menghargaimu sedemikian rupa hingga benar bahwa ia akan menjadi suamimu kelak. Ia akan menjunjungmu untuk tetap suci hingga hari bagi kalian telah tiba.
Jangan pernah rela dijadikan barang yang bisa digilir kesana kemari, kita memiliki kekuatan untuk melawan, tapi kita membutuhkan persatuan untuk mewujudkan itu. Kita bukan objek seks!!!

Ingatlah saudari-saudari kita, jika kau tak mau memperjuangkan dirimu, berjuanglah demi mereka.
Mereka tidak butuh baju baru kalian, make-up kalian, sepatu kalian..
Mereka butuh kesadaran kalian...
Jangan jadikan pelajaran dari mereka sia-sia. Dunia ini terlalu memabukkan untuk kita terlena, tapi terlalu kejam jika kita menyadari.

Namun dunia ini bisa menjadi sangat indah jika kita mau berusaha. Tunjukkan bahwa kalian peduli..


0 comments:

Ran Jiecess

Twitter @Jiecess

About

a freelancer who think she isn't cool enough to be everything yet.