Untuk seorang gadis yang terdiam di jembatan penyebarangan,
Aku tak tahu namamu, adik
Aku pun tak tahu asalmu
Bahkan aku takkan pernah tahu
Kenapa kau harus ada disana?
Kau diam sambil menatapku dingin
Yang kurasakan adalah kekosongan disana
Rasa benci, rasa muak,
Entahlah...
Sementara gerimis makin deras
Awan hitam bergulung diatas kepala kita
Aku berpayung, kau beratapkan langit
Berselimutkan angin yang mulai mengigit kulit
Muncul dalam benakku untuk ikut duduk bersamamu
Bertanya,
Berbagi, bahkan tahu jalanmu pulang
Bahkan aku takkan pernah tahu
Adakah rumah dan ibu yang menunggumu disana?
..
Aku menghitung langkah
Berharap jembatan yang akan kulalui sudah kosong
Karena cuaca sudah tak berbelas kasih
Nyatanya bukan kepalang aku tercekat
Kau masih duduk ditemani keheningan
Sementara jalanan dibawah terang benderang
Lampu sorot para kendaraan berlalu lalang
Menembus tangisan malam di jalanan yang licin
Mereka bergegas, tentu tak ingin berlama-lama
Namun apa yang kau lakukan?
Bukankah waktu semakin larut?
Sayangnya aku takkan pernah tahu
Kenapa kau harus ada disana...
0 comments:
Post a Comment