Subuh Part 2


Aku inginkan pada suatu subuh
Ketika langit biru tersapu abu-abu
Ufuk pagi masih di awang-awang

Duduk di sebuah sofa sambil berselimut
Di tepi danau yang berkabut
Ditemani Nocturne for Violin milik Chopin
Dalam alunan sebuah gramophone klasik

Maka pelan-pelan sinar mentari akan membelah tebalnya kabut
Meraba wajahku yang mulai keriput

Mengkerut oleh jaman
Mulai pupus oleh usia

Walaupun masa tua hanya milik yang berumur panjang
Hidup oleh belas kasih Tuhan
Tapi bukanlah itu yang kupertanyakan,

Masih adakah alam pada subuh itu?
Masih hangatkah matahari pada subuh itu?

Masih adakah subuh itu?

Entahlah...

0 comments:

Ran Jiecess

Twitter @Jiecess

About

a freelancer who think she isn't cool enough to be everything yet.