Aku inginkan pada suatu subuh
Ketika langit biru tersapu abu-abu
Ufuk pagi masih di awang-awang
Duduk di sebuah sofa sambil berselimut
Di tepi danau yang berkabut
Ditemani Nocturne for Violin milik Chopin
Dalam alunan sebuah gramophone klasik
Maka pelan-pelan sinar mentari akan membelah tebalnya kabut
Meraba wajahku yang mulai keriput
Mengkerut oleh jaman
Mulai pupus oleh usia
Walaupun masa tua hanya milik yang berumur panjang
Hidup oleh belas kasih Tuhan
Tapi bukanlah itu yang kupertanyakan,
Masih adakah alam pada subuh itu?
Masih hangatkah matahari pada subuh itu?
Masih adakah subuh itu?
Entahlah...
0 comments:
Post a Comment