Sonnenschein


Minggu yang indah. Matahari bersinar cerah (boleh didendangkan seperti jingle iklan susu berkalsium yang sempat populer tahun 2004-2005an). Benar-benar indah. Banyak alasan kenapa saya cukup bersemangat hari ini :

1. Saya berhasil bangun subuh lebih awal dari jam weker di atas printer yang kalau melolong bisa membangunkan warga satu kelurahan rumah pada pukul 05.00 WIB;

2. Saya baru saja membeli tiga pasang kaos kaki baru bercorak warna-warni dengan harga yang murah (salah satu kata favorit mahasiswa kere) di pasar minggu, setelah menempuh jarak PP kurang lebih satu km, ditambah telinga berdengung akibat alunan dangdut sunda dari speaker karena di gang yang kami lewati sedang disiapkan panggung hiburan rakyat demi menyemarakkan pesta perkondangan nanti malam.

3. Nenek datang!!! Bukan nenek saya, tapi nenek orang lain. Lalu kenapa saya senang? karena nenek ini memenuhi request kami untuk melakukan sesi pemijatan lengkap dengan prosesi lulur-melulur (setelah sekian lama berpisah dengan Mba` Ina - tukang pijat andalan ketika masih tinggal di Makassar).

4. Makan nasi di tempat pembakaran ikan. Ya, walaupun halaman belakang hanya berukuran 2x6 meter, belum lagi pemandangan kandang kelinci, dua kandang burung, penampungan air, dan tempat sampah - tapi saya sangat senang merasakan atmosfir makan siang di pintu sambil menikmati langit yang terang benderang. Ditambah nyala kompor arang yang cukup menghangatkan pipi kiri saya selama beberapa saat. Ah, rindu rasanya bisa piknik kembali bersama keluarga seperti yang sering kami lakukan empat belas tahun yang lalu. Ke pantai, berenang, dan menikmati ikan bakar. Pantai sepi, hanya kami sekeluarga (karena kadang-kadang kami menerobos wilayah yang sebenarnya tidak dianjurkan sebagai area wisata). Ah,.. kapan kejadian itu bisa kembali terulang?

5. Nonton film dokumenter - salah satu kesukaan saya. Rasanya senang sekali bisa mengamati tingkah laku orang yang ada di film itu. Bahasa bukan masalah. Saya hanya suka melihat, seperti halnya melihat gambar-gambar di buku desain arsitetktur dan fotografi Jerman. Hanya melihat-lihat. Tapi akan lebih senang lagi kalau saya mengerti.

6. Das ist alles, dieser Sonnenscheint! benarkah kalimat barusan? ah, saya hanya menerka-nerka.

Ngomong-ngomong soal sonnenscheint, kata ini bermakna ganda bagi saya. Yang pertama, makna yang menjengkelkan. Saya bisa melotot kalau ingat kata itu (alasannya? rahasia dong) dan yang kedua - hari yang indah seperti hari ini.

Schoenes Wochenende everybody!
    

0 comments:

Ran Jiecess

Twitter @Jiecess

About

a freelancer who think she isn't cool enough to be everything yet.