Kacamata Kebijaksanaan

Jadikan kebijaksanaan menjadi kacamatamu dalam mengukur sesuatu.
Biarkan ia bekerja, dan yakinlah pada hati nurani.
Karena ia akan kembali pada hakikatmu sebagai seorang manusia, bukan binatang.
Biarkan ia menuntunmu mencapai titik tertinggi sebelum Rabb memanggilmu pulang.

Jikala waktu telah habis, biarkan aku pergi.
Aku tak mau menyesal, inilah hidup yang telah kurangkai.
Tapi aku akan tinggal selamanya.
Dari serpihan-serpihan hal yang telah kulakukan.
Untuk diriku, untuk dirimu, dirinya, dan orang lain.

Jadikan Tuhan sebagai ujung tombak perjalanan di dunia ini.
Raihlah ia sebagaimana kita telah diciptakan.
Temui ia seperti yang telah kita janjikan.
Jangan tantang ia, karena kita tidak dilahirkan untuk berbangga hati.
Kita bukan siapa-siapa, tapi mimpikanlah kita adalah seseorang yang Ia kehendaki.

Yang Ia sayangi.
Yang Ia kasihi.

Bersyukurlah atas hidup ini. Bersyukur untuk pembelajaran, dan bersyukur untuk hari-hari yang panjang.



Bandung, 19 Mei 2010

0 comments:

Ran Jiecess

Twitter @Jiecess

About

a freelancer who think she isn't cool enough to be everything yet.