Aku ingin mati

It`s easy to be wise.
But why not all the people could be?

Because the won`t.

Nyatanya, jika seseorang menghendaki, ia akan berusaha sekuat tenaga dan segalanya bisa terasa mudah.
Jika ia menginginkan.

Aku ingin mati.
Mungkin orang-orang akan berpikiran negatif, tapi kenyataannya tak sekecil itu.
Tak mudah untuk mengatakan Aku Ingin Mati.
Dan jika pun aku mengatakannya, itu berarti aku siap melakukan apapun untuk menghadapi kematian.
Mempersiapkan diriku dengan apa yang kubutuhkan kalau saja malaikat maut datang menjemputku.
Meninggalkan dunia tanpa beban.
Dan menyambut kematian dengan bahagia.

Nyatanya tak semudah itu.
Untuk bisa mati dengan kebahagiaan, aku harus menyelesaikan kewajibanku dengan maksimal. Apa yang telah kuperbuat pun harus kupertanggungjawabkan saat bertemu denganNya.
Oleh karena itu, kembali pada esensi

"Kenapa aku dilahirkan?"

Aku memiliki keyakinan, aku memilih agamaku, dan itu berarti aku siap menerima kewajiban dan konsekuensi sebagai pemeluk agama yang taat. Aku sama sekali tidak merasa keberatan -saat ini. Karena aku menginginkannya. Dan yang harus kupertahankan adalah keinginan itu, jangan sampai terpengaruh oleh hal-hal lain.
Dunia adalah cobaan. Dan aku tidak mau terbuai dalam fitnah yang demikian, karena dunia bukanlah sebuah keabadian. Aku mencoba menekan diriku bahwa dunia ini adalah ujian sebelum akhirnya aku akan menghadapi "dunia" yang sesungguhnya.
Dunia keabadian,
dan pengadilan dari Sang Maha Adil.

Aku percaya keadilan itu ada, walaupun di dunia akan sulit menemukannya.
Sifat-sifat buruk manusia, dan segala macamnya takkan tersentuh di alam keabadian itu.
Karena segalanya akan diambil alih olehNya, pada hari akhir, pada hari pembalasan.

0 comments:

Ran Jiecess

Twitter @Jiecess

About

a freelancer who think she isn't cool enough to be everything yet.