Lampu Merah

Apakah para pemimpin politik kita juga pernah berpikiran sama ketika mereka lewat di lampu merah? tentang orang2 diluar kaca jendela mobil yang siang terik menjajakan tenaga demi sepiring nasi nanti malam, atau wanita2 serta anak2 mereka yang memasang tampang memelas minta belas kasihan..
Apakah mereka pernah berpikir, bagaimana para pemulung dan pedagang kaki lima hidup untuk hari ini dan besok?
Apakah mereka pernah berpikir, berapa banyak anak2 yang tidak melanjutkan sekolah karena lintah yang menghisap uang melalui formalitas fasilitas pendidikan?
Apakah mereka pernah berpikir bagaimana rasanya tinggal di tempat2 kumuh, minum air sumur dan makan nasi dingin bekas tadi malam?
Apakah mereka pernah berpikir, betapa pedih hati mereka menyaksikan orang2 bisa membeli makanan, membeli baju ketika hari raya tiba, bahkan naik mobil baru bepergian kemana2 sementara mereka hanya menjadi seorang tukang parkir atau satpam departemen store?

Ataukah karena jabatan para pemimpin politik itu malah tidak pernah merasakan penatnya lampu merah sama sekali???

0 comments:

Ran Jiecess

Twitter @Jiecess

About

a freelancer who think she isn't cool enough to be everything yet.