Adik kecilku,
Senyummu adalah mentari sang surga
Ketika ia terbit dari wajahmu,
Yang ada hanyalah perasaan bahagiaku yang bisu
Karena syair terbaik pun tak bisa kusandingkan
Jadi jangan menangis
Karena air matamu adalah maut yang keji
Setetes darinya sanggup mengoyak bagian terdalam dari hatiku
Bahkan lebih buruk daripada ajalku sendiri
Tapi apa kekuatanku?
Kau berada jauh dariku
Berdarah dan berlalu
Tangismu sudah redam oleh kematian
Sementara aku hanya memandangimu dari bawah
Sambil mengutuk diriku yang diam membiarkanmu
Memeluk angin-angin
Membelai rasa bersalah yang menyakitkan
Ingin rasanya aku mati menggantikanmu
Tapi aku tersadar
Dunia ini memang tak layak untuk seorang pangeran yang tampan dan pemberani sepertimu
Tapi surga pun tak layak untuk seorang pecundang seperti diriku
Lalu dimanakah aku bisa menjemput senyummu kembali???
0 comments:
Post a Comment