Seorang lelaki dalam hidupku
Ia selalu ada ketika aku membutuhkannya.
Ia berusaha memberikan apapun yang bisa memudarkan rasa kecewaku.
..
Menumbuhkan senyum dari bibir mungil gadisnya yang terlalu banyak bicara.
Membuatnya merasa aman dan nyaman dalam sebuah dekapan yang teduh.
Menghiburnya kala ia bersedih dan terluka.
Saat mimpi buruk terasa begitu panjang, dan hari menjadi kacau untuk dijalani.
..
Aku mencintainya sejauh kutahu ia juga mencintaiku.
Tak kan
Dia hanya satu satunya dalam hidupku.
Tidak ada yang lain.
..
Andaipun dari pantulan cermin ia tampak semakin tua,
Tetapi ia tetaplah orang yang sama bagiku.
Tangannya masih kuat untuk kugengam.
Wajahnya masih teduh untuk kusinggahi.
Aku selalu merindukan jika ia jauh dariku.
..
..
Seiring dunia berputar.
Tanah yang kupijak perlahan berbeda.
Membuatku bingung seolah olah aku tak mengenalinya lagi.
Walaupun ia masih berada dalam jangkauan pandanganku,
Namun kadang aku tak dapat merasakan kehadirannya.
..
Saat saat itulah yang begitu membekas.
Saat aku merasa terlalu rendah untuk menggapainya kembali.
Saat aku merasa tertinggal jauh di belakangnya ketika ia berjalan.
Aku jatuh dan berteriak memanggil, tapi ia tak mendengarku sama sekali.
Aku menangis ditemani jejak sepatunya yang masih jelas dan berbau baru.
Aku ingin dia kembali padaku,
Dengan kondisi yang sama tanpa kurang apapun.
..
Sebelum aku berpisah dengannya.
Sebelum tiba hari dimana aku ingin sekedar menanyakan kabarnya, tapi
kami sudah terpisahkan jarak yang begitu jenjang.
Dimana aku ingin sekedar menyentuh wajahnya yang mulai penuh dengan kerutan halus,
tapi rupanya tanganku hanya membelai angin belaka.
…
Ia kupanggil “Ayah”.
..
0 comments:
Post a Comment