Resigned

Tujuh bulan adalah rekor saya mampu bertahan dan menjalani sebuah rutinitas dalam pekerjaan. Dan ketika semua telah diputuskan untuk berakhir, ya, berakhir begitu saja dengan mudahnya.
Semua orang bertanya : KENAPA?
Kenapa?
Saya juga bertanya pada diri saya sendiri.
Walaupun karena alasan yang telah saya temukan sejak lama, tetap saja tidak selalu mudah menjawab pertanyaan "kenapa?".

Untuk sesuatu, sebuah rencana, saya korbankan pekerjaan ini. Untu yang lebih besar dan harusnya bisa lebih bermanfaat untuk lebih banyak orang juga. Tidak, tidak semata-mata untuk saya. Karena secara kuantitas, tidak ada yang bisa menjamin saya akan mendapatkan penghasilan yang lebih banyak. Setidaknya dalam jangka waktu kurang setahun. Tapi mengingat sudah sejak lama hal ini saya pertimbangkan,

baiklah. Mari jalan terus.

Tidak ada yang suka perpisahan. Perpisahan adalah momen ketika ada yang meninggalkan dan ditinggalkan. Saya lebih suka meninggalkan ketimbang ditinggalkan walaupun bisa dibilang tidak ada yang lebih mudah diantara keduanya.

Dan saya bukan tipe orang yang takut melakukan keputusan yang sedikit radikal. Saya tidak suka tanggung-tanggung. Tekad sudah bulat : Saatnya pulang dan membuat perubahan.

Meyakinkah itu? Entahlah. Kita takkan tahu jika tidak mencoba.

Bismillah... Ya Allah, teguhkan langkahku.

0 comments:

Ran Jiecess

Twitter @Jiecess

About

a freelancer who think she isn't cool enough to be everything yet.