Momen Yang Sama















Di momen yang sama,
hampir empat tahun yang lalu,
dengan keadaan yang cukup berbeda dari sekarang,
beberapa dapat saya ceritakan :

...

Malam itu,
baru beberapa bulan menjadi mahasiswa.
Sekeluarga berlibur ke Jakarta, menginap di sebuah hotel.
Pengalaman pertama kali, ketika orang-orang di kamar sudah tertidur,
saya masih melek saking excitednya.

Si laptop butut dan sebuah ketikan.
Saya sungguh bersyukur, nikmat tiada dua.
Akhirnya terbeli juga kehidupan macam itu,
Duduk ditemani temaram dan jendela akan pemandangan lampu kota.

Dengan mimpi-mimpi, saya mulai berangan.
Tentang keadaan setelah lulus, mungkinkah saya bisa melanjutkan cita-cita?
Antusias yang baru menyala membuat otak kadang tidak realistis,
Hingga hari berganti bulan berganti tahun.

Inilah saya malam ini,
Masih di Bandung, hanya saja di momen yang sama,
hampir empat tahun yang lalu.
Keponakan saya bertambah dua,
Kini sudah punya pekerjaan,
Tapi dengan semangat yang "agak" mulai mengendur.
Pikiran mulai kesana kemari.

Tiap-tiap tetes air yang jatuh menyisakan tanda tanya,
Adakah hak orang yang telah kami beli dengan uang?
Bangunan-bangunan mewah yang dibangun di atas bumi Tuhan,
Dimana orang-orang kecil harus menelan ludah.

Maafkan saya untuk segalanya.
Sementara mimpi itu masih disana,
Mimpi untuk menegakkan keadilan.
Menunggu untuk dijemput.
Suatu hari saya harus melakukannya,

Hanya saja, entah kapan....

0 comments:

Ran Jiecess

Twitter @Jiecess

About

a freelancer who think she isn't cool enough to be everything yet.