![]() |
source : time |
Mau liat maruknya orang Indonesia? Coba ukur berapa panjang dan lebar sejadah kita masing-masing. Lalu bandingkan dengan lebar tubuh si empunya, hal ini yang awalnya agak - kini menjadi lumayan mengganggu gw, apalagi ketika ikut sholat berjamaah di mesjid.
Ukuran sejadah orang Indonesia, kalau diperhatikan, pasti jarang menemukan yang kecil. Kata mereka sih, "Sejadah ini dari Mekkah loh..". Dan siapa sih yang ga punya sejadah? Jemaah yang sholat di mesjid, walaupun seringkali disediakan karpet tetap saja ngotot menggunakan sejadahnya sendiri. Bisa dimaklumi, apalagi kalau mesjidnya jarang dirawat.
Tapi poinnya adalah shaf jemaah mesjid (khususnya wanita) banyak yang jarang-jarang. Kenapa? Ya karena sejadah itu tadi. Mereka beranggapan ya satu sejadah satu orang, dengan menggunakan sejadah Mekkah (bodi Indonesia), diantara satu jemaah dan yang lain terbentang jarak yang bisa (dan seharusnya) diisi oleh satu jemaah lagi. Ya cocoklah kalo yang ngisi orang arab, secara mereka emang gede-gede. Lah, kalo orang Indonesia? Mereka ga mau dempet-dempetan, lebih baik sholat dengan space yang luas, mungkin supaya kerasa lebih leluasa. Padahal Rasulullah bersabda,
"Luruskan shaf-shaf kalian karena sesungguhnya kalian itu bershaf seperti shafnya para malaikat. Luruskan di antara bahu-bahu kalian, isi (shaf-shaf) yang kosong, lemah lembutlah terhadap tangan-tangan (lengan) saudara kalian dan janganlah kalian menyisakan celah-celah bagi setan. Barangsiapa yang menyambung shaf, niscaya Allah akan menyambungnya (dengan rahmat-Nya) dan barangsiapa yang memutuskannya, maka Allah akan memutuskannya (dari rahmat-Nya)” (HR. Ahmad dan Thabarani)
Banyak tuh, jemaah yang pas dirapatin malah tambah geser menjauh. Ga mau deket-deket. Gw paling sebel nih sama yang kayak gitu tuh. Apalagi kalo ngelirik sejadah "Mekkah" mereka.
Astagfirullah...
0 comments:
Post a Comment