Iskarabille? What is that? Who is that?
Iskarabille bukanlah nama seorang wanita, mungkin anda berpikir Iskarabille adalah adik perempuan Isabella, atau bahkan Iskarabille adalah musuh bebuyutan Esmeralda yang berusaha merebut Louis Gustavo dari pelukannya.
Bukan.
Atau Iskarabille adalah sebuah nama desa di negeri antah berantah, penuh dengan dongeng dan takhayul mengenai puteri-puteri berambut panjang ikal berwarna-warni. Suatu hari datanglah seorang pangeran berkuda putih, menjemput sang puteri dari cengkraman nenek sihir, dan,... tulisan ini tampaknya semakin ngawur saja.
Baiklah. Iskarabille adalah sebuah kata yang akan saya ingat sepanjang hidup saya. Tim penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak perlu memasukkan kata ini dalam perbendaharaan kata, karena hanya akan memperumit masalah bangsa kita yang tak kunjung mencapai titik temu ini. Ada hal muasal darimana Iskarabille ini berasal :
Tiga belas tahun yang lalu, tepatnya ketika masih berstatus sebagai bocah sekolah dasar dan baru pertama kali menyentuh komputer dengan seperangkat CD-drive di dalamnya, saya begitu terkesan. Maklum, komputer saya pada saat itu masih keluaran tahun jebot, dengan mesin printer pita yang berukuran lebih besar daripada kardus tivi yang tingginya dibagi dua. Ngerti ga? Anggap saja anda mengerti. Nah, komputer bapak saya ini boro-boro menggunakan cd-drive, melainkan masih floppy-drive, bagi yang lahir tahun 1995-keatas mungkin sudah tidak ingat bentuknya.
Nah, pada saat berkunjung ke rumah sepupu saya (karena kebetulan saya disekolahkan dekat situ supaya kalau terlambat dijemput bisa nongkrong sejenak disana), maka berbinar-binarlah mata ini karena akan bertemu lagi dengan cd-drive yang dengan canggihnya keluar-masuk keluar-masuk dari CPU itu. Dengan lincahnya sepupu saya mengambil sebuah compact-disc, memasukkannya melalui cd-drive itu, kemudian menyalakan speaker berwarna putih (sama seperti CPU dan LCD yang casingnya masih berwarna putih susu), dan mengalunlah sebuah lagu,...
...
Iskarabille,... Uuaaauuu... billleeee....
Iskarabilleeeeeee... uwatcu watcu uuuu yu watcu watcu,... 2x
...
Lagu yang indah sekali.. Tapi hanya kata-kata itu yang terekam dalam otak saya. Sesungguhnya lirik itu dalam bahasa Inggris, bukannya bahasa Hawai atau bahasa Ethiopia. Tapi kuping Indonesia saya menangkap rentetan kata-kata asing yang ketika dirangkai menjadi lirik diatas. Dan saya tidak tahu, siapakah yang menyanyikan lagu tersebut hingga sekarang. Mungkin saja boyband, tapi yang jelas bukan Westlife karena lagu itu diputar beberapa bulan sebelum boyband Irlandia itu muncul. Atau mungkin Boyzone? entahlah. Saya tidak punya ide.
Ngomong-ngomong soal Westlife,.. pada jaman saya masih esde itu, mereka masih kece-kecenya. Masih gagah-gagahnya. Setiap perempuan yang saya kenal berlomba mengidolakan salah satu personil. Misalnya kakak saya yang pertama ngefan ama Nicky, saya ngefan ama Mark, dan kakak saya yang satunya lagi ngefan ama Bryan. Sepupu saya ngefan ama Shane. Dan Kian tidak kebagian penggemar. Maklum, diantara lima orang itu, Kian dan Nicky seringkali bertindak hanya sebagai pemanis saja. Sementara vokal utama dipegang Shane, Bryan, dan Mark.
Setelah itu, maka terkuak pula senior-senior mereka seperti N`Sync, disusul yang lain : Five, Blue, dan kawan-kawan. Belum lagi dihitung Vengaboys, Aqua, B`Witch*d, dan lain-lain. Ah, jaman lagu norak-norak berjaya yang bisa dipakai buat joget-joget di panggung RT ketika peringatan 17 Agustus dimulai.
Kalau ingat masa-masa itu, saya hanya bisa tersenyum. Betul-betul wabah boyband yang dashyat.
Iskarabille, semoga saya menemukannya.
0 comments:
Post a Comment