Deutschkurs memungkinkan saya meminjam buku-buku dan kaset film atau musik berbahasa Jerman untuk dibawa pulang ke rumah. Ya, tentu saja saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini karena saya sangat menyukai tiga hal tersebut. Walaupun belum fasih, tapi karena film-film itu sebagian besar tersedia dalam subtitle bahasa Inggris, prinsip saya : embat aja.
Marina (kanan) bersama kedua saudaranya |
Holunderblüte adalah sebuah film dokumentasi Jerman yang menceritakan kehidupan anak-anak di desa Gastellovo (terletak di daerah paling barat Rusia). Kehidupan yang jauh dari keramaian, di desa ini anak-anak bermain di tengah komunitas penduduk yang doyan mabuk. Salah satunya adalah keluarga Marina. Marina memiliki sekitar 8-9 orang saudara dan ayahnya bekerja di Kaliningrad, daerah pecahan Rusia yang terletak dibawah Lithuania. Untuk kebutuhan sehari-hari, mereka biasanya beternak, memerah susu sapi untuk dijual. Begitu pula penduduk yang lain. Ketika siang tiba, biasanya orang tua dan anak-anak mereka bekerja sebagai pemecah batu bangunan. Bisa dibilang, desa ini hampir tidak tersentuh peradaban Eropa yang kita kenal kebanyakan. Banyak anak-anak yang terlantar dan tidak punya kehidupan yang layak untuk seusia mereka.
Namun satu hal yang pasti : anak-anak ini juga menginginkan kehidupan yang normal, yang bahagia. Seperti halnya Luda - seorang gadis berusia 18 tahun yang hidup tanpa orang tuanya. Setelah pernah mengalami kecelakaan mobil, Luda tidak merasa cocok dan malu dengan lingkungan dimana ia tinggal. Ibunya pemabuk, begitu pun saudarinya. Ia sering menjadi bahan ejekan di sekolah. Maka dari itu ia merasa lebih baik hidup di jalanan dan terlunta-lunta.
Beberapa anak menceritakan cita-cita mereka dengan polosnya. Mereka kadang kala ingin hidup di kota ketimbang menghabiskan masa kecil yang membosankan di desa. Tapi rasa aman membuat mereka kembali berpikir, ketika di kota orang-orang berebut apa saja, mereka bisa saling membunuh. Sementara di desa mereka bisa bermain dengan bebas.
Film berdurasi satu setengah jam ini lumayan untuk mengisi waktu. Berhasil memenangkan Cinéma du réel Paris 2008 - kita diajak memandang dunia dari sisi lain. Mencoba menelusuri sebuah kesederhaan hidup pedesaan yang jauh dari hiruk pikuk kota.
0 comments:
Post a Comment