081208

PAYAH! PARAH!

Orang-orang bandung yang kutemui, kebanyakan adalah orang-orang parah dan payah.

Mereka bahkan tidak punya rasa peka sama sekali.

Seperti hari ini,

ketika aku ikut sholat Idul Adha di sebuah masjid kecil dekat rumah.

Well, walaupun kuakui-itu masjid terkecil yang pernah kudatangi untuk sholat hari raya, tapi bukan itu yang kumaksud.

Tidak masalah sih, yang bermasalah adalah KENDARAAN YANG LALU LALANG DI BELAKANG PUNGGUNG KAMI.

Masa sih mereka ga merasa bersalah lewat dengan bunyi mesin dan asap kendaraan di belakang orang yang beribadah?

Ap sih yang mereka pikirkan-coba deh.. hari raya mereka ada kesibukan apa sehingga tidak sempat mencari jalan alternatif lain

ketimbang mengganggu konsentrasi jemaah sholat idul Adha?

HEI! Idul Adha cuma sekali setahun. Apa gak mikir tuh?

Parah.

YANG KEDUA

Ya, mungkin karena ngantuk, atau karena aku tidak punya kenalan sama sekali, jadi sehabis sholat, aku hanya menunduk dan menunggu

hingga khotbah. Ya, walau mata agak teler, tapi yang namanya kebiasaan dan mesti dibiasakan, ya, tunggu saja sampe khotibnya capek.

Tapi, jemaah2 yang notabene-nya ibu2 disampingku mulai beranjak dari tempat masing2. Sedikit menarik perhatian, jadi kuliati saja dari ekor mataku.

Lama kelamaan, saf samping kiriku benar-benar habis. Jadi, saya cuma ketawa dalam hati dan menoleh ke samping kanan,

ALAMAK!

Habis pula saf samping kananku. Yang ada tinggal ibu2 disampingku, dan ibu2 disampingnya lagi yang sudah salaman mau berpamitan.

Jadi, ditotal, cuma 2orang di saf wanita(yang sholat di jalan), termasuk saya ma ibu2 disampingku. Itu pun, kayaknya dia sudah mau pergi

tapi mungkin merasa nda enak ma saya-kalo ditinggal ya sisa sendiri lah... Tapi, itu kayaknya sudah cukup karena dia masih punya rasa peka ketimbang

tidak sama sekali.

PAYAH!

Pas mo pulang, ternyata cowok2 yang sholat di masjid itu juga sudah nongkrong2 diluar. Untung khotbah udah selesai.

Ampunnnnnnnnnn.........................