Thru the window

beautiful rain in Jakarta
Perasaan yang menggelitik,
Saat kau berdiri di balkon lantai 22
Memandang jauh kebawah,
Sedikit mendongak keatas,
Membayangkan sebuah celaka yang mungkin terjadi,
Atau khayalan saat berani meloncat menjemput maut...

Di seberang sana,
Kemewahan dan kehidupan jelata
Begitu tipis batasnya
Hanya tembok bata 2 meter
Namun saat kau berada di sisi yang berseberangan,
maknanya akan begitu berbeda

Apakah kita berdiri diatas hak rakyat pinggiran?
Bangunan menjulang sebagai status diskriminasi yang kasat mata

Kilat meraba langit,
Suasana gang begitu damai,
Sementara di sebelahnya,
Kendaraan dan hingar bingar lampu
Karena dompet sudah dirogoh dalam,
Menikmati fasilitas yang tidak murah memang

Seakan ada kupu-kupu terbang di dalam perut
Jika Tuhan menggoncang tanah ini sedikit saja,

Kami mati.

Tapi bukankah semua sudah diatur?
Bahkan jika kita memeluk bumi,
Saat tiba ajal, takkan ada yang mampu selamat darinya.

Jakarta, 17 November 2012

0 comments:

Ran Jiecess

Twitter @Jiecess

About

a freelancer who think she isn't cool enough to be everything yet.