Dream Comes True : Umra Part I

Sodara-sodara,.. ingatkah kalian dengan postingan saya Ngebet Umroh yang ditulis tahun lalu? Tepatnya di bulan Februari 2011. Pada saat itu saya masih berstatus mahasiswi semester 5 ato 6 lah.. Selama setahun setelahnya, keinginan untuk menyaksikan prosesi ibadah di Tanah Haram semakin menggebu-gebu. Setiap hari saya menatap selembar foto Ka`bah yang ditempel di dinding kamar sembari berdoa sehabis adzan sholat fardhu : Ya Allah, hamba ini miskin. Namun Engkau Maha Kaya. Sungguh mudah bagiMu untuk hamba datang kesana...


Dan alhamdulillah wa syukurillah.. Saya dipanggil ke Baitullah! Tanggal 27 Mei kemarin, kami berempat berangkat dari Makassar, transit di Jakarta semalam, melanjutkan perjalanan langsung ke Madinah. Sampai sekarang pun saya masih belum percaya kalau hal ini benar-benar terjadi.

Di kamar hotel di Jakarta, saya hanya duduk diam. Apakah ini mimpi? Saya tidak banyak mengabarkan keberangkatan ini karena keraguan itu tadi. Tapi setelah melihat tiket pesawat dan pembagian ID Card, saya menangis. Fabiayyi aala irobbikuma tukadzibaan? 

Dalam perjalanan 9 jam dari Jakarta-Madinah, bisa dibilang tidur saya hanya segelintir saja. Sisanya saya melihat keindahan pemandangan jazirah Arab yang spektakuler dari jendela pesawat. Kebetulan pesawat kami juga melintasi sebagian daratan India. Sungguh kekaguman saya tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. 

bagai negeri antah berantah
Selepas dari tanah Indonesia yang hijau, saya terpukau dengan tandusnya tanah Arab. Hanya warna debu sejauh mata memandang. Benarkan Rasulullah SAW pernah tinggal di tempat seperti ini? Rumah penduduk yang jumlahnya puluhan dan tersebar nampak seperti titik-titik putih yang kecil. Itupun sulit untuk ditemui karena secara logika, manusia yang mampu hidup di daerah gersang hanyalah orang-orang bermental unta. Sisanya diliputi gurun khas Timur Tengah.

bersambung,...

0 comments:

Ran Jiecess

Twitter @Jiecess

About

a freelancer who think she isn't cool enough to be everything yet.